Tokyo – Teknologi Steer-by-Wire (SbW), yang menghilangkan sambungan mekanis antara kemudi (setir) dan roda depan, adalah inovasi fundamental yang merevolusi cara mobil dikendalikan. Alih-alih kolom kemudi fisik, SbW menggunakan sinyal elektronik yang dikirim dari kemudi ke aktuator yang mengontrol arah roda. Meskipun konsepnya telah ada selama bertahun-tahun, teknologi ini kini siap untuk adopsi massal, didorong oleh kebutuhan mobil otonom dan EV canggih.
Keunggulan utama Steer-by-Wire adalah fleksibilitas desain dan penanganan yang superior. Karena tidak ada sambungan mekanis, produsen mobil dapat mendesain interior dengan kemudi yang dapat ditarik (retractable) atau bahkan joystick yang unik. Dari segi penanganan, SbW memungkinkan rasio kemudi yang variabel dan adaptif. Pada kecepatan tinggi, kemudi bisa menjadi kurang sensitif untuk stabilitas; pada kecepatan rendah (parkir), hanya perlu sedikit putaran kemudi untuk belok penuh, meningkatkan manuverabilitas.
Untuk mobil otonom, SbW adalah teknologi yang penting. Mobil self-driving membutuhkan kemampuan untuk mengontrol roda tanpa intervensi driver yang dapat mengganggu. SbW menyediakan antarmuka digital yang bersih yang memungkinkan software AI kendaraan untuk memiliki kontrol presisi atas kemudi. Selain itu, dalam kasus darurat, software dapat melakukan tindakan penghindaran yang sangat cepat yang sulit dilakukan oleh sistem kemudi hidrolik atau mekanis tradisional.
Namun, implementasi SbW menimbulkan kekhawatiran besar terkait keandalan dan keamanan. Jika sistem elektronik gagal, driver tidak memiliki backup mekanis untuk mengendalikan mobil, tidak seperti rem (Brake-by-Wire) yang seringkali masih memiliki backup hidrolik. Untuk mengatasi hal ini, sistem SbW modern dirancang dengan redundansi total—seringkali ada tiga atau empat jalur sinyal yang bekerja secara paralel—untuk memastikan kegagalan satu komponen tidak akan menyebabkan hilangnya kendali.
Steer-by-Wire tidak hanya mengubah kemudi menjadi periferal digital; ia adalah langkah maju dalam mengintegrasikan kontrol kendaraan ke dalam ekosistem software yang lebih luas. Teknologi ini membuka jalan bagi mobil untuk memiliki interface yang lebih personal dan, pada akhirnya, untuk transisi penuh menuju mengemudi otonom yang aman dan andal di masa depan.

 